Pesan Shalom bagi Orang-Orang Buangan: Telaah Teologi Biblika Yeremia 29:1–9
Abstract
Artikel ini mengkaji Pesan Shalom bagi Orang-Orang Buangan melalui telaah teologi biblika atas Yeremia 29:1–9. Shalom dalam teks ini tidak hanya dimaknai sebagai damai sejahtera, melainkan juga mencakup aspek kesejahteraan, keberlangsungan hidup, dan relasi yang harmonis antara Allah, manusia, serta lingkungan. Yeremia menegaskan bahwa di tengah situasi pembuangan, umat Israel dipanggil untuk membangun kehidupan sosial, bekerja, berkeluarga, serta mendoakan kesejahteraan kota asing tempat mereka tinggal. Telaah ini menunjukkan bahwa pesan shalom tidak bersifat pasif, tetapi aktif dan transformatif, menuntut partisipasi umat dalam membangun kebaikan bersama meskipun berada dalam keterasingan. Secara teologis, shalom menjadi tanda penyertaan Allah sekaligus panggilan etis bagi umat-Nya. Relevansi pesan ini nyata bagi konteks masyarakat modern, khususnya dalam menghadapi krisis sosial dan spiritual, di mana iman dituntut untuk menghasilkan kontribusi nyata demi terciptanya kehidupan yang damai dan sejahtera bagi semua.


.jpg)

