https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/issue/feed Jurnal Ilmiah SETITEL Imanuel 2025-11-22T12:16:33+07:00 Dwi Septiarni jurnalsetitel@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal Ilmiah SETITEL Imanuel Telukdalam - Nias Selatan</p> https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/941 Menafsirkan Tiktok Sebagai Ruang Pelayanan Digital Generasi Z Dalam Terang Pemikiran Craig Detweiler 2025-09-22T06:37:38+07:00 Thesalonika Ohy ohydea2@gmail.com Olga N. Komaling olganeltje12@gmail.com <p>Artikel ini mengkaji TikTok sebagai ruang pelayanan digital bagi Generasi Z dalam perspektif teologi media Craig Detweiler. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka dan kerangka konseptual <em>iGods</em>, penelitian ini menunjukkan bahwa TikTok membentuk spiritualitas visual, identitas kurasi, serta praktik liturgi digital yang perlu dibaca secara teologis. Pelayanan digital tidak cukup hanya hadir secara teknis, melainkan harus mampu menavigasi logika algoritmik, performativitas konten, dan dinamika afeksi digital. Detweiler menawarkan pendekatan inkarnasional yang memahami media bukan sekadar alat, melainkan ruang formasi iman. Penelitian ini menyumbang kerangka teologis kritis untuk menempatkan TikTok sebagai medan pelayanan yang transformatif dan kontekstual.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Thesalonika Ohy, Olga N. Komaling https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/935 Pemaknaan Liturgi Ibadah Bagi Panji Yosua Menurut Perspektif Dari Gordon Lathrop 2025-09-22T06:36:19+07:00 Syville Pelealu syville.bethania25@gmail.com Vanny Suoth vannysuoth@gmail.com Ineke Tombeng ineketombeng@gmail.com <p>Panji Yosua Kaum Bapa GMIM Tumou Tou Kendis Wilayah Tondano Satu memiliki peran strategis dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan pelayanan gereja. Semangat kepahlawanan, perjuangan, dan pengabdian Yosua menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi Kaum Bapa untuk melaksanakan Tri Tugas Gereja, yakni Koinonia, Marturia, dan Diakonia, dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini bertujuan untuk membangun jemaat, khususnya Pria Kaum Bapa di Jemaat GMIM Tumou Tou Kendis Wilayah Tondano Satu, agar mampu melakukan transformasi yang mendorong terjadinya gerakan pelayanan yang simultan dan menyeluruh. Dengan demikian, seluruh anggota Panji Yosua dapat terus berkontribusi secara aktif dalam pelayanan Kaum Bapa, serta memberikan dampak positif dan menjadi berkat bagi jemaat maupun masyarakat. Sebagai persekutuan Kaum Bapa GMIM yang terpanggil untuk ‘Mengibarkan, Mengobarkan, dan Mengabarkan’ semangat dalam wadah Panji Yosua.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Syville Pelealu, Vanny Suoth, Ineke Tombeng https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/945 Kepemimpinan Menghamba Menurut Yahya Wijaya Sebagai Bentuk Peningkatan Efisiensi Pelayanan Perkunjungan Kasih Dari Pendeta 2025-09-22T06:28:29+07:00 Frinestia Sepang frinestia.sepang23@gmail.com Denny Tarumingi a_tarumingi@yahoo.com Hellen Masambe masambehg@gmail.com <p>Penelitian ini membahas mengenai korelasi antara kepemimpinan menghamba menurut Yahya Wijaya dengan konteks kepemimpinan di GMIM yang secara spesifik mengenai pelayanan perkunjungan kasih. Kehadiran gereja inilah yang diupayakan jemaat-jemaat&nbsp; dengan melaksanakan program pelayanan perkunjungan kasih Pendeta. Program pelayanan perkunjungan kasih Pendeta ini merupakan salah satu upaya gereja untuk mengjangkau dan menyentuh lebih dalam kehidupan jemaat dan berusaha memberi jawaban atas setiap persoalan-persoalan yang dihadapi jemaat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan melakukan analisis hasil penelitian. Sebagai hasil penelitian ditemukan bahwa program pelayanan perkunjungan kasih Pendeta ternyata dapat memberi dampak yang baik bagi sebagian besar anggota jemaat yang diperhadapkan dengan pergumulan-pergumulan.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Frinestia Sepang, Denny Tarumingi , Hellen Masambe https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/944 Spiritualitas Keugaharian Menurut Joas Adiprasetya Sebagai Strategi Dalam Membentuk Karakter Generasi Z Di Era Digital 2025-09-22T06:34:58+07:00 Eunike Goni eunikejosephingonii5@gmail.com Helen G. Masambe masambehg@gmail.com I Ketut Suwetja i.k.suwetja@gmail.com <p>Menumbuhkan Spiritualitas Keugaharian dalam kehidupan generasi Z sebagai salah satu upaya Gereja untuk menjawab tantangan dan pergumulan di zaman postmodern dengan keyakinan dan harapan bahwa Spiritualitas Keugaharian yang diajarkan serta ditunjukkan oleh Tuhan Yesus dalam hidup dan pelayananNya dapat memberikan solusi atas gaya hidup materialisme, konsumerisme dan hedonisme yang sedang mempengaruhi kehidupan dunia ini. Dari research yang lakukan menemukan fakta bahwa generasi Z belum menerapkan Spiritualitas Keugaharian karena Gereja belum mengajarkannya secara masif dan sistematis. Karena itu, Gerja sebagai institusi maupun sebagai individu perlu memperhatikan kembali usaha untuk menumbuhkan Spiritualitas Keugaharian kepada generasi Z melalui program pendidikan, pengajaran, pembinaan serta teladan hidup dalam Spiritualitas Keugaharian. Urgensi menumbuhkan Spiritualitas Keugaharian wajib diusahakan oleh gereja untuk memperlengkapi orang-orang kudus termasuk didalamnya generasi Z agar mereka dapat melanjutkan tugas dan panggilan Gereja bersekutu, bersaksi dan melayani, menjadi terang dan garam di tengah dunia ini. Soli Deo Gloria</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Eunike Goni, Helen G. Masambe, I Ketut Suwetja https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/940 Antara Iman dan Tradisi: Akulturasi Antara Kekristenan dan Kepercayaan Batu Bertumbuh di Desa Watutumou 2025-09-22T14:33:06+07:00 Kristo Mewengkang kmewengkang@gmail.com Tria Milka Alow triaalow17@gmail.com <p>Penelitian ini menyoroti interaksi antara Kekristenan dan animisme di Desa Watutumou, Minahasa Utara, dengan fokus pada fenomena batu bertumbuh (<em>watu tumou</em>). Masalah utama adalah bagaimana Kekristenan merespons kepercayaan animistik ini dan dampaknya pada praktik keagamaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus untuk memahami dinamika sosial dan spiritual yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kekristenan berusaha menerapkan akulturasi ajaran Kristen dengan tradisi animistik, menggeser makna <em>watu tumou</em> dari objek pemujaan menjadi simbol kekuatan Tuhan dalam ciptaan-Nya. Studi ini menawarkan wawasan teologis dan antropologis mengenai akulturasi agama, khususnya bagaimana ajaran Kristen dapat beradaptasi dengan kepercayaan lokal. Penelitian ini berkontribusi pada kajian teologi kontekstual dan membuka peluang eksplorasi lebih lanjut mengenai interaksi agama besar dengan tradisi animistik di Indonesia.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Kristo Mewengkang, Tria Milka Alow https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/931 Pemaknaan Pelayan Khusus Terhadap Persembahan Menurut Perspektif Yohanes Calvin 2025-09-23T12:20:49+07:00 Gloria Paradise Tandaju gloriatandaju30@gmail.com Denny A. Tarumingi denny_tarumingi@teologi-ukit.ac.id Linda P. Ratag lindaptrc@gmail.com <p><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini membahas mengenai teologi presentasi dalam pemikiran Yohanes Calvin dan mengeksplorasi pembelajaran dengan praktik serta pemahaman presentasi di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan wawancara untuk mengeksplorasi tiga fokus utama Bagi Calvin, persembahan bukan upaya manusia untuk memperoleh keselamatan, melainkan respons murni atas anugerah Allah yang diterima melalui iman kepada Kristus </span></span><em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">(sola gratia, sola fide)</span></span></em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> . Esensinya terletak pada persembahan diri yang total (Roma 12:1-2), di mana seluruh aspek kehidupan termasuk waktu, talenta, dan harta benda dipersembahkan sebagai “korban yang hidup” demi kemuliaan Allah </span></span><em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">(soli Deo gloria)</span></span></em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> . Calvin juga menekankan peran orang percaya sebagai pengelola </span></span><em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">(steward)</span></span></em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> yang bertanggung jawab atas berkat ilahi.</span></span></p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Gloria Paradise Tandaju, Denny A. Tarumingi, Linda P. Ratag https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/946 Menilik Pembentukan Moralitas Anak Melalui Relasi Staf Mentor Dan Anak Di Pusat Pengembangan Anak (PPA) Yayasan Compassion Menurut Konsep Trinitas 2025-09-25T23:19:51+07:00 MAGDALENA LALAMENTIK magdalenatesa@gmail.com Nontje Mery. Timbuleng timbulengnontjemerry@gmail.com Hein Arina heinarina@gmail.com <p><em>This article analyzes the relevance of the concept of the Trinity relationship according to John Zizioulas in the formation of children's morality through the relationship between mentor staff and children. Zizioulas describes the Trinity as a fellowship that forms personal existence in mutual love that gives and receives. In this context, the relationship between mentor staff and children can be understood as a form of relationship that builds children's morality through love, openness, and freedom in fellowship. Zizioulas Trinity theory emphasizes the importance of authentic existence that can only be realized in a loving relationship, so that an intense and loving relationship between staff and children can shape the child's moral character. Through this analysis, it was found that a trinitarian relational approach can be a strong foundation in forming a child's personality that is integrity.</em></p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 MAGDALENA LALAMENTIK, Nontje Mery. Timbuleng , Hein Arina https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/948 Sitou Timou Tumou Tou Sebagai Bentuk Pendampingan Pastoral Yang Relevan Bagi Pemuda Kristen 2025-09-26T15:55:21+07:00 Ivana angie Umbokau ivanaangie03@gmail.com Patricia Linda Ratag ivanaangie03@gmail.com Ferry Lumintang ivanaangie03@gmail.com <p>This paper explores the philosophy of Sitou Timou Tumou Tou, a piece of local wisdom from the Minahasa culture meaning “humans live to humanize others,” as a theological and practical foundation for pastoral care for Christian youth. In the midst of globalization, technological advancement, and social pressures, many young people face alienation and a loss of meaning in life. The Church has a responsibility to support them, with this philosophy emphasizing relationships, empathy, empowerment, and love. Biblical teachings, particularly in Leviticus 19:9-18 and Matthew 22:34-40, highlight the importance of loving others. Using a contextual theological approach and qualitative-descriptive methods, this paper shows how the values of Sitou Timou Tumou Tou can bridge theology with the daily lives of young people, enriching pastoral care while deeply rooting itself in the culture and social realities they face.<br><br>Keywords: Pastoral accompaniment, Christian youth, Contextual theology.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Ivana angie Umbokau, Patricia Linda Ratag, Ferry Lumintang https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/929 Rekonstruksi Paradigma Politik Di Kalangan Pemuda Gereja Dalam Bingkai Etika 2025-09-26T16:24:23+07:00 Clive Kotta clivecristian18@gmail.com Nontje Timbuleng timbulengnontjemery@gmail.com Mieke N. Sendow sendowmn@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara etis-teologis praktik politik yang terjadi di kalangan pemuda dalam Jemaat GMIM Tasik Wangurer Wilayah Bitung 8, khususnya dalam konteks pemilihan umum. Fenomena politik yang telah menjadi kebiasaan bahkan dianggap tradisi dalam masyarakat, turut memengaruhi perilaku pemilih muda. Banyak pemuda cenderung memilih calon pemimpin berdasarkan imbalan materi, bukan karena integritas atau visi misi calon tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa praktik politik telah merusak nilai-nilai demokrasi dan etika Kristen dalam kehidupan berjemaat, menyebabkan konflik internal, serta melemahkan kesadaran moral pemuda. Dari perspektif etika teologis, tindakan ini bertentangan dengan nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab moral sebagai warga Kerajaan Allah dan negara.</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Clive Kotta, Nontje Timbuleng, Mieke N. Sendow https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/928 Teologi Digital Sebagai Tanggapan Terhadap Dinamika Keterlibatan Pemuda Pada Gereja Masa Kini 2025-09-29T06:08:31+07:00 Theresa Sondakh theresasondakh01@gmail.com Ineke Tombeng ineketombeng@gmail.com Henny W. B. Sumakul hwbsumakul@gmail.com <p>Penelitian ini mengkaji keterlibatan pemuda dalam merespons perkembangan gereja masa kini serta dampak etis yang ditimbulkannya terhadap nilai-nilai kekristenan. Sebagai tubuh Kristus, gereja diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam aspek teknologi dan ilmu pengetahuan, agar tetap efektif dalam menyampaikan pesan iman Kristen. Dalam konteks ini, pemuda memiliki posisi penting sebagai generasi penerus yang dapat mendorong perubahan melalui kreativitas dan pembaruan dalam pelayanan.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan wawancara untuk mengeksplorasi tiga fokus utama: faktor-faktor pendorong keterlibatan pemuda, kebebasan berekspresi dalam ranah ibadah, serta strategi pelayanan yang relevan. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan pemuda dipengaruhi oleh pemahaman akan tanggung jawab sebagai pewaris gereja, kemampuan dalam mengadopsi teknologi, dan dorongan untuk berkarya lewat musik, media digital, serta bentuk ibadah yang inovatif. Meski demikian, keterlibatan aktif pemuda turut memunculkan tantangan etis berkaitan dengan kebebasan berekspresi dalam ibadah.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Theresa Sondakh, Ineke Tombeng, Henny W. B. Sumakul https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/927 Markus 4:1-20 Sebagai Suatu Strategi Dalam Upaya Gereja Untuk Membentuk Pendidikan 2025-09-29T06:17:42+07:00 Magda Meilinda Natarang magdameilindanatarang@gmail.com Peggy Tewu peggy.tewu@yahoo.com Mieke Sendow sendowmn@gmail.com <p>Perumpamaan tentang Penabur menggambarkan berbagai respon manusia terhadap pengajaran atau Firman Tuhan. Yesus menceritakan bahwa benih, yang melambangkan Firman, jatuh di tempat-tempat berbeda: pinggir jalan, tanah berbatu, semak duri, dan tanah subur. Perbedaan kondisi tanah ini memengaruhi pertumbuhan dan hasil benih, yang secara teologis menggambarkan kondisi hati manusia saat menerima Firman. Perumpamaan ini menekankan pentingnya hati yang siap dan terbuka agar iman dapat bertumbuh dengan baik, serta mempertimbangkan pengaruh sosial dan pemahaman teologis seseorang. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi makna perumpamaan dalam Markus 4:1–20 dan memahami respon manusia terhadap Firman dalam kaitannya dengan peran gereja dalam pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kritik historis terhadap perumpamaan dan mengaitkannya dengan strategi gereja dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan iman, persekutuan, kesaksian, dan pelayanan.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Magda Meilinda Natarang, Peggy Tewu, Mieke Sendow https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/949 Teologi Keugaharian Sebagai Landasan Dalam Memberi Persembahan Menurut Setyo Wibowo 2025-09-29T06:34:54+07:00 Diki Arlando Sengsor dikiarlando2000@gmail.com Vanny Suoth vannysuoth@gmail.com Frangky Tulungen frankytulungen@ukit.ac.id <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Persembahan persepuluhan merupakan salah satu dari cara manusia mewujudkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Tuhan, sesuai dengan pengajaran dari firman Tuhan maka pemberian persembahan persepuluhan dikenal sebagai sebuah kewajiban melalui praktik mempersembahkan sepuluh persen hasil pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai bukti kesetiaan dan ketaatan manusia kepada Tuhan, dan juga dalam perspektif iman Kristen kita diajar untuk menerapkan teologi keugaharian. Bagi warga Gereja Masehi Injili Di Minahasa (GMIM) pemberian persembahan persepuluhan merupakan salah satu bentuk persembahan yang umum dikenal. Melalui penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengkaji bagaimana penerapan pemberian persembahan persepuluhan di jemaat GMIM Eklesia Makawidey wilayah bitung 2 serta meneliti apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terhambatnya praktik pemberian persembahan persepuluhan sehingga penerapannya masih kurang dilaksanakan.</p> <p><strong>Kata kunci : <em>Persembahan, Persepuluhan, Teologi keugaharian</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Diki Arlando Sengsor, Vanny Suoth , Frangky Tulungen https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/955 Strategi Misiologis Peningkatan Partisipasi Kehadiran Dalam Persekutuan Ibadah Anggota Jemaat Maranatha Paslaten yang Bekerja Sebagai Pedagang di Pasar Wilken 2025-10-07T08:04:00+07:00 Noviany Tatoja novianyt@gmail.com Linda Ratag lindaptrc@gmail.com Evi Tumiwa evitumiwa@gmail.com <p>This study aims to identify effective missiological strategies in increasing the participation of the GMIM Maranatha Paslaten congregation, especially those who work as traders at the Wilken Market in Tomohon. Using a qualitative approach through in-depth interviews and participant observation, this study found that the main factors influencing absenteeism were busy working hours and the lack of a contextual approach from the church. The proposed missiological strategies include a contextual service approach, flexibility of worship times, and empowerment of small groups based on market communities. These findings indicate the importance of the church adopting a missiological approach that is responsive to the socio-economic dynamics of the congregation.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Noviany Tatoja, Linda Ratag , Evi Tumiwa https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/954 Pendampingan Pastoral Kepada Lansia Yang Kesepian Tinjauan Psikososial Menurut Erik Erikson 2025-10-07T08:10:09+07:00 Angela Tumbio enjitumbio@gmail.com Linda Ratag lindaptrc@gmail.com Arthur Rumengan arthurrumengan@gmail.com <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Loneliness is one of the psychosocial problems often experienced by the elderly, especially those living in nursing homes. Feelings of isolation, loss of meaning in life, and limited social relationships can have a negative impact on the emotional well-being of the elderly. The elderly living in nursing homes are vulnerable to loneliness due to limited social interaction, loss of loved ones, and alienation from the family environment. This condition not only affects mental health, but also the spiritual dimension of the elderly, in conditions like this the elderly often lose the meaning of life and feel useless. The study critically analyzes the role of pastoral care in responding to the experience of loneliness in the elderly, by referring to Erik H. Erikson's theory of psychosocial development, especially in the eighth stage: ego integrity versus despair. This study uses a qualitative approach using literature studies, observation results and interviews.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Angela Tumbio, Linda Ratag , Arthur Rumengan https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/953 Teologi Digital Sebagai Tawaran Pendekatan Bagi Orang Tua, Dalam Membangun Karakter Generasi Alfa Di Era Digital 2025-10-07T08:35:03+07:00 Trisetya Pricrismansi Mangiri ztrisetyamangiri@gmail.com Denny Tarumingi dennytarumingi@gmail.com Peggy Tewu pegy.tewu@yahoo.com <p><em>This study discusses the role of parents in building children's faith at adolescence, building faith is a core part of the practice of theology with the building of faith, teenagers can get closer to God even in the challenging circumstances of the digital era which makes the congregation increasingly distance themselves in service. The purpose of this study is to reach more teenagers who distance themselves in service because they are influenced by the digital era. The method used in this study is a qualitative method, researchers conducted observations, interviews, then used sampling techniques and data analysis techniques to achieve the objectives of this study, sampling techniques and data analysis techniques to achieve the objectives of this study. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Trisetya Pricrismansi Mangiri, Denny Tarumingi , Peggy Tewu https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/952 Analisis Pendampingan Pastoral Terhdadap Remaja Broken Home 2025-10-07T08:42:04+07:00 Gita Mambu mambugita@gmail.com Vanny Suoth vannysuoth@gmail.com Olga Komaling olgakomaling@gmail.com <p>This thesis discusses the problems in the &nbsp;GMIM Syalom Karimbow, namely broken problems that cause mental injury problems. The purpose of this research is to find relevant ways of pastoral assistance to teenage victims of parental divorce. In this study, the authors used qualitative methods with data collection techniques through observation, interviews and data analysis. From the results of this study, researchers can find out how the situation of broken home adolescents due to victims of divorce and also how the role of elders and deacons in pastoring broken home adolescents. so that they can grow their faith through the role of special ministers of elders and deacons.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Gita Mambu, Vanny Suoth , Olga Komaling https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/950 Kontekstualisasi Budaya Muntep Pengasih Di Jemaat Gmim Nazaret Matani Wilayah Tomohon Satu 2025-10-07T08:53:16+07:00 Hermin Motto herminmotto@gmail.com Inneke Tombeng ineketombeng@gmail.com Sandra Korua sandrakorua@gmail.com <p>Muntep Pengasih is one form of local culture or tradition that has developed in the city of Tomohon, especially in the Matani Satu, Matani Dua, Matani Tiga Sub-districts which are included in the service area of ​​the GMIM Nazareth Matani Tomohon Satu Region congregation. In other areas, this tradition is known as "kumawus", "maso itam", or "dumingguan". Muntep Pengasih is packaged in a form of worship that combines elements of local tradition with a contextual theological approach, reflecting the relationship between social, cultural, and spiritual aspects. This study aims to explore and understand the meaning of contextual theology in the implementation of Muntep Pengasih worship as part of a cultural heritage that needs to be preserved. The method used in this study is a participatory qualitative approach. Muntep Pengasih worship is a form of gratitude from families who are grieving for God's care, as well as a means of strengthening the bonds of brotherhood in giving encouragement to strengthen and comfort each other..</p> <p><em>&nbsp;</em></p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Hermin Motto, Inneke Tombeng , Sandra Korua https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/951 Eksistensi GMIM Dalam Meninjau Soteriologi Menurut Perspektif Johanes Calvin 2025-10-07T08:59:52+07:00 Gloria Suawah gloriasuawah7@gmail.com Peggy Sandra Tewu peggy.tewu@yahoo.com Welky Karauwan welkykar@gmail.com <p>John Calvin's theology of salvation is a central pillar of the Reformation tradition, emphasizing God's sovereignty in the entire process of human salvation. Calvin viewed salvation as a gift of God alone, without any contribution from human free will. In his doctrine, salvation encompasses election (predestination), redemption by Christ, regeneration by the Holy Spirit, justification by faith, and perseverance of the believer. Calvin emphasized that God has determined from eternity who will be saved (election) and who will not (reprobation), not based on human works, but solely on His will and grace. This understanding rejects the idea of ​​salvation based on human effort or merit, and asserts that salvation is the perfect and unfailing work of God. This study aims to systematically explain the concept of salvation in Calvin's theology and its relevance in the context of contemporary Christian faith. Using a qualitative descriptive approach, this study confirms that Calvin's theology of salvation provides a strong foundation for understanding God's absolute and unconditional grace.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Gloria Suawah, Peggy Sandra Tewu , Welky Karauwan https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/959 Kepemimpinan Kristen Menurut Ellen G. White: Sebuah Analisis Teologis 2025-11-15T08:00:58+07:00 Dwi Septiarni Zagoto dwiarnisjagoto@gmail.com Wantri Hondo wantuntri123@gmail.com Lidia Gozali gozali.lidia@gmail.com <p>Kepemimpinan merupakan aspek vital dalam kehidupan gereja maupun masyarakat. Ellen G. White, seorang tokoh penting dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, memberikan nasihat yang kaya mengenai kepemimpinan Kristen. Tulisan ini bertujuan menganalisis prinsip-prinsip kepemimpinan Kristen berdasarkan karya-karya White yang dihimpun dalam Christian Leadership. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan Kristen menekankan pada: (1) pentingnya organisasi yang tertib, (2) pengelolaan yang bertanggung jawab, (3) doa sebagai pusat pengambilan keputusan, (4) kebaikan dan kelembutan sebagai ciri pemimpin sejati, (5) loyalitas dan integritas moral, (6) kerendahan hati dalam pelayanan, (7) kemampuan administratif yang dikuduskan oleh Roh Kudus, dan (8) teladan hidup pemimpin bagi jemaat. Nilai-nilai ini tetap relevan untuk kepemimpinan gereja masa kini yang menghadapi tantangan kompleksitas organisasi dan krisis spiritualitas. Artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada diskursus teologi praktis dan pengembangan kepemimpinan Kristen yang holistik.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Dwi Septiarni Zagoto, Wantri Hondo , Lidia Gozali https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/960 Pesan Shalom bagi Orang-Orang Buangan: Telaah Teologi Biblika Yeremia 29:1–9 2025-11-15T08:34:58+07:00 Lidia Gozali gozali.lidia@gmail.com Wantri Hondo wantuntri123@gmail.com Dwi Septiarni Zagoto dwiarnisjagoto@gmail.com <p>Artikel ini mengkaji <em>Pesan Shalom bagi Orang-Orang Buangan</em> melalui telaah teologi biblika atas Yeremia 29:1–9. Shalom dalam teks ini tidak hanya dimaknai sebagai damai sejahtera, melainkan juga mencakup aspek kesejahteraan, keberlangsungan hidup, dan relasi yang harmonis antara Allah, manusia, serta lingkungan. Yeremia menegaskan bahwa di tengah situasi pembuangan, umat Israel dipanggil untuk membangun kehidupan sosial, bekerja, berkeluarga, serta mendoakan kesejahteraan kota asing tempat mereka tinggal. Telaah ini menunjukkan bahwa pesan shalom tidak bersifat pasif, tetapi aktif dan transformatif, menuntut partisipasi umat dalam membangun kebaikan bersama meskipun berada dalam keterasingan. Secara teologis, shalom menjadi tanda penyertaan Allah sekaligus panggilan etis bagi umat-Nya. Relevansi pesan ini nyata bagi konteks masyarakat modern, khususnya dalam menghadapi krisis sosial dan spiritual, di mana iman dituntut untuk menghasilkan kontribusi nyata demi terciptanya kehidupan yang damai dan sejahtera bagi semua.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Lidia Gozali, Wantri Hondo, Dwi Septiarni Zagoto https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/961 Kepemimpinan Digital Kepala Sekolah dalam Ruang Lingkup Pendidikan di SMP Swasta Imanuel Telukdalam 2025-11-15T09:30:15+07:00 Foboro Kiong kiongfoboro44@gmail.com Dwi Septiarni Zagoto dwiarnisjagoto@gmail.com Wantri Hondo wantuntri123@gmail.com <p>Kepemimpinan dalam ruang konteks pendidikan terus mengalami pergeseran dalam era Revolusi Industri 4.0. Sebagai pengambil kebijakan, Kepala Sekolah sebagai pemimpin perlu dapat membaca perkembangan zaman, salah satunya dengan melakukan pendekatan kepemimpinan digital. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan tipe penelitian analisis literatur. Data didapatkan dari beberapa sumber buku, artikel sesuai dengan fokus yang diteliti. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan reduksi data, visualisasi data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa kepemimpinan digital dalam ruang lingkup pendidikan merupakan kombinasi dan kolaborasi antara pemimpin, teknologi, dan sumber daya. Kepemimpinan digital Kepala Sekolah menjadi kunci penting menghadapi era disrupsi teknologi saat ini. Kepemimpinan digital dapat terwujud apabila Kepala Sekolah terus berupaya dan memberikan kesempatan kepada seluruh warga sekolah untuk bersentuhan langsung dengan teknologi digital yaitu 4C berpikir Kritis, Kreatif, Komunikasi, Kolaborasi juga menjadi salah satu kunci yang perlu diterapkan dalam kepemimpinan digital di lingkungan pendidikan. Strategi kepemimpinan digital dapat dilakukan melalui kepemimpinan yang transparan di seluruh aspek sekolah, termasuk keterbukaan dana penganggaran, pengadaan infrastruktur, serta kritik dan saran dari berbagai pihak.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Foboro Kiong, Dwi Septiarni Zagoto, Wantri Hondo https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/969 Dinamika Konflik dan Rekonsiliasi dalam Komunitas Kristiani: Telaah Biblika 2 Korintus 5 dan Implikasi Praktis 2025-11-16T07:45:22+07:00 Wantri Hondo wantuntri123@gmail.com Dwi Septiarni Zagoto dwiarnisjagoto@gmail.com Lidia Gozali gozali.lidia@gmail.com <p>Artikel ini mengkaji dinamika konflik dan rekonsiliasi dalam komunitas Kristiani berdasarkan telaah biblika terhadap 2 Korintus 5:1–21. Konflik merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, termasuk dalam gereja sebagai tubuh Kristus. Paulus dalam suratnya menegaskan bahwa orang percaya dipanggil untuk menjadi ciptaan baru dan pelayan pendamaian. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan eksegesis biblika, lalu mengaitkan pesan teks dengan kehidupan jemaat masa kini. Hasil kajian menunjukkan bahwa rekonsiliasi dalam Kristus mampu mengubah konflik menjadi sarana pertumbuhan rohani. Ayat 17 menekankan identitas baru dalam Kristus, sedangkan ayat 18–20 menyoroti peran pendamaian sebagai panggilan gereja. Implikasi praktisnya adalah pentingnya membangun pola pelayanan pastoral yang mendorong perdamaian, dialog, dan pengampunan. Dengan demikian, 2 Korintus 5 menjadi dasar teologis dan praktis bagi gereja dalam mengelola konflik secara sehat dan menghadirkan rekonsiliasi yang sejati dalam kehidupan komunitas Kristiani.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Wantri Hondo, Dwi Septiarni Zagoto, Lidia Gozali https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/970 Pengaruh Impelementasi Kurikulum Merdeka Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Agama Kristen Di SD Negeri 078545 Umbu’asi 2025-11-16T07:54:24+07:00 Dalisokhi Zamili zamilisokhi@gmail.com Tolona Waruwu tolona123@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi Kurikulum Merdeka terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SD Negeri 078545 Umbu’asi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode asosiatif. Data diperoleh melalui penyebaran angket tertutup kepada seluruh populasi siswa sebanyak 98 orang. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial dengan bantuan uji validitas, reliabilitas, regresi linear sederhana, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara implementasi Kurikulum Merdeka dan minat belajar siswa.</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Dalisokhi Zamili, Tolona Waruwu https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/971 Penerapan Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengembangkan Iman Kristiani Siswa SD Negeri No 071125 Lumbui 2025-11-16T08:02:38+07:00 Yatatema Ndraha yatatemandraha1991@gmail.com <p>Penerapan Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengembangkan Iman Kristiani Siswa SD Negeri No. 071125 Lumbui . Dengan hipotesis penelitian: “Terdapat pengaruh yang signifikan antara Penerapan pendidikan karakter terhadap Mengembangkan Iman Kristiani Siswa SD Negeri No. 071125 Lumbui Untuk mendapatkan data-data sebagaimana dimaksudkan pada paragraf di atas, maka penulis melakukan penelitian langsung dengan menggunakan metode deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal itu dimungkinkan dengan menyebarkan angket tertutup kepada responden selanjutnya dilakukan penghitungan atau tabulasi data berdasarkan skor mentah dari perolehan masing-masing responden Terdapat korelasi antara Penerapan Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengembangkan Iman Kristiani Siswa SD Negeri No. 071125 Lumbui</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Yatatema Ndraha https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/962 Membentuk Pelayanan Pastoral KPDP Di Tengah Jemaat Melalui Perspektif Tjaard Hommes 2025-11-16T17:51:25+07:00 Althry Kondoj althrykondoj@gmail.com Mieke Sendow miekesendow@gmail.com Ferry Lumintang ferrylumintang@ukit.ac.id <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>This study examines the phenomenon of youth inactivity in the Minahasa Evangelical Christian Church (GMIM) during worship activities and formulates a Pastoral Guidance Model (KPDP) to address this issue. This issue poses a serious challenge for the church as it can erode the spiritual commitment of the younger generation. Traditional pastoral approaches, which often focus solely on worship ceremonies, are no longer adequate to address the complex issues facing today's youth. This research employed qualitative methods with a case study approach in one GMIM congregation. Data collection was conducted through in-depth interviews with youth, parents, the youth ministry commission, and the pastor. In addition, participant observation was conducted during relevant church and non-church activities. The theoretical framework used is pastoral theology according to Tjaard Hommes.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: Pastoral, KPDP, Youth</p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p>This study examines the phenomenon of youth inactivity in the Minahasa Evangelical Christian Church (GMIM) during worship activities and formulates a Pastoral Guidance Model (KPDP) to address this issue. This issue poses a serious challenge for the church as it can erode the spiritual commitment of the younger generation. Traditional pastoral approaches, which often focus solely on worship ceremonies, are no longer adequate to address the complex issues facing today's youth. This research employed qualitative methods with a case study approach in one GMIM congregation. Data collection was conducted through in-depth interviews with youth, parents, the youth ministry commission, and the pastor. In addition, participant observation was conducted during relevant church and non-church activities. The theoretical framework used is pastoral theology according to Tjaard Hommes.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 althry kondoj, Mieke Sendow, Ferry Lumintang https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/963 Teologi Digital Sebagai Landasan Dalam Membentuk Persekutuan Pemuda GMIM 2025-11-16T17:52:47+07:00 Aurel Podung aureliapodung@gmail.com Olga Komaling olganeltje@gmail.com Evi Tumiwa tumiwaevi25@gmail.com <p>The behavioral changes of teenagers in the digital era present a challenge and struggle for the Church. Therefore, this issue must be addressed and resolved to prevent further deterioration in the behavior of teenagers. This situation undoubtedly has a significant impact on the future of the teenagers in the Pemuda GMIM congregation. Given these circumstances, the Church still faces limitations in shaping and controlling the behavior of all the teenagers in the Pemuda GMIM congregation. Currently, many teenagers are unaware that the behavioral changes in the digital era will worsen their future if not promptly addressed. Therefore, the Church, as an institution, must play the role of a motivator and facilitator in the growth and development of the teenagers' behavior.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Aurel Podung, Olga Komaling , Evi Tumiwa https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/964 Paradigma Misi Riedel Dan Schwarz Melalui Prespektif Paulus Serta Implikasinya Bagi Pertumbuhan Gereja Masa Kini 2025-11-16T17:53:45+07:00 Valensia Wahongan valensiawahongan@gmail.com Linda P. Ratag lindaptrc@gmail.com Denny Tarumingi dennytarumingi@gmail.com <p><em>This paper discusses the Mission Paradigm of Johann Gottlieb Schwarz and Johann Friedrich Riedel through the perspective of Paul and its implications for the growth of the contemporary church. Church life cannot be separated from evangelism, as evangelism is an essential part of the church. Without pastoral evangelism, the church loses its wholeness. Drawing on Paul’s evangelistic example, this study highlights that the ministries of Schwarz and Riedel in Minahasa reflect evangelistic patterns consistent with Paul’s missionary principles. The legacy of Schwarz’s evangelism remains alive in the tradition of the GMIM Schwarz Sentrum Langowan Church, while Riedel’s evangelistic heritage continues to shape the life of the GMIM Sentrum Tondano Church. This research employs a qualitative approach by observing the historical context and church practices to demonstrate the continuity of this mission. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Valensia Wahongan, Linda P. Ratag, Denny Tarumingi https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/965 Membangun Strategi Pendampingan Pastoral Kepada Pemuda Alcoholic 2025-11-16T17:54:25+07:00 Trivena Wensen trivenawensen10@gmail.com Linda P. Ratag lindaratag@gmail.com Jacob Terry jacobterry@gmail.com <p><em>This study aims to examine the application of pastoral care based on Anton T. Boisen's approach to the problems faced by young people in the GMIM Congregation who are involved in the habit of consuming alcohol. In his approach, Boisen sees the experience of crisis as a "living book" that is open to be read and updated pastorally-theologically. Therefore, the problem of alcohol experienced by GMIM youth is understood not only as a behavioral deviation, but as a form of existential struggle that requires spiritual attention and holistic spiritual guidance. Through qualitative methods with interviews and direct observation of young people and special servants (pastors, elders, deacons), this study found that the main factors of alcohol consumption are environmental pressure, family conflict, stress, and lack of consistent spiritual guidance. By applying Boisen's pastoral approach—which emphasizes understanding the crisis as a path to spiritual recovery—special servants can act as healers of the soul (cura animarum) who provide understanding, love, and constructive direction. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Trivena Wensen, Linda P. Ratag, Jacob Terry https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/967 Orang Kristen dan Pedofilia: Menerapkan Konseling Alkitabiah Kepada Orang Kristen Yang Berjuang Melawan Pedofilia 2025-11-16T17:56:48+07:00 Dandi Manansang dandimanansang1@gmail.com H.W.B. Sumakul hwbsumakul@gmail.com Sandra Korua sandrakurua@gmail.com <p><em>This abstract addresses the urgency and complexity of pastoral care for victims of pedophilia, a crucial issue that requires a holistic and sensitive approach. Child sexual abuse causes profound trauma that affects all aspects of the victim’s life—psychological, emotional, social, and spiritual—often continuing into adulthood. Pastoral care in this context goes beyond spiritual support alone; it must include multidimensional healing that integrates theological, psychological, and sociological perspectives. The primary focus of pastoral care is to create a safe space for victims to process their pain, guilt, and confusion, while reaffirming their worth and dignity as God’s creation. This involves empathic listening, validation of experiences, and affirmation of unconditional divine love. The ultimate goal is to help victims find healing, reconciliation with themselves and God, and empowerment to live full and meaningful lives.. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Dandi Manansang, H.W.B. Sumakul, Sandra Korua https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/968 Keugaharian Sebagai Landasan Hidup Mengatasi Bahaya Perjudian 2025-11-16T17:48:03+07:00 Josua Tolandang joisuaaxeltolandang@gmail.com Hendry C.M Runtuwene hcmruntuwene@gmail.com Hein Arina heinarina@yahoo.com <p><em>This study analyzes the fundamental contradiction between the principles of sober theology that can be reconstructed from the thoughts of Jan S. Aritonang with the phenomenon of gambling among the congregation of the Evangelical Christian Church in Minahasa (GMIM). The study uses a descriptive qualitative method with literature studies so that this study can obtain maximum results, the purpose of this study is to find out the correlation of sober theology with gambling at GMIM Sion Kuyanga Aritonang formulates "sober theology" explicitly referring to the management of wealth and how Christians manage the material blessings that God has given., his work consistently emphasizes the importance of simplicity, sufficiency, and sharp criticism of consumerism and greed. These principles are rooted in Christian ethics about responsible management of wealth, focus on spiritual values, and advocacy of social justice.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-11-16T17:45:58+07:00 Copyright (c) 2025 Josua Tolandang, Hendry C.M Runtuwene, Hein Arina https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/972 Pendampingan Pastoral Kepada Narapidana Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Manado. 2025-11-22T12:16:33+07:00 Gian Ralf Anggoman giananggoman6@gmail.com Arthur R. Rumengan arthurrumengan@gmail.com Linda P. Ratag lindaptrc@gmail.com <p><em>Pastoral care is one of the main functions of </em><em>a church ministry, especially in developing</em><em> and nurturing people. This study examines drug addicts of all ages who have been exposed to free association in a Class IIA Prison. This research used a qualitative approach with a descriptive method, involving observation, interviews, and literature study. This study confirms that personalized </em><em>moral guidance from the inmates remains relevant in the modern era and has great potential in building spiritual life. The results </em><em>of the study show that direct pastoral care in the prison institution Class in Manado has a significant impact on the spiritual growth of the prisoners, as can be seen from the increaesd involvement in worship everyday.</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Gian Ralf Anggoman, Arthur R. Rumengan, Linda P. Ratag