Jurnal Ilmiah SETITEL Imanuel
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel
<p>Jurnal Ilmiah SETITEL Imanuel Telukdalam - Nias Selatan</p>LPPM SETITEL Imanuelen-USJurnal Ilmiah SETITEL Imanuel3032-2316Menafsirkan Tiktok Sebagai Ruang Pelayanan Digital Generasi Z Dalam Terang Pemikiran Craig Detweiler
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/941
<p>Artikel ini mengkaji TikTok sebagai ruang pelayanan digital bagi Generasi Z dalam perspektif teologi media Craig Detweiler. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka dan kerangka konseptual <em>iGods</em>, penelitian ini menunjukkan bahwa TikTok membentuk spiritualitas visual, identitas kurasi, serta praktik liturgi digital yang perlu dibaca secara teologis. Pelayanan digital tidak cukup hanya hadir secara teknis, melainkan harus mampu menavigasi logika algoritmik, performativitas konten, dan dinamika afeksi digital. Detweiler menawarkan pendekatan inkarnasional yang memahami media bukan sekadar alat, melainkan ruang formasi iman. Penelitian ini menyumbang kerangka teologis kritis untuk menempatkan TikTok sebagai medan pelayanan yang transformatif dan kontekstual.</p> <p> </p>Thesalonika OhyOlga N. Komaling
Copyright (c) 2025 Thesalonika Ohy, Olga N. Komaling
2025-09-202025-09-2032121Pemaknaan Liturgi Ibadah Bagi Panji Yosua Menurut Perspektif Dari Gordon Lathrop
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/935
<p>Panji Yosua Kaum Bapa GMIM Tumou Tou Kendis Wilayah Tondano Satu memiliki peran strategis dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan pelayanan gereja. Semangat kepahlawanan, perjuangan, dan pengabdian Yosua menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi Kaum Bapa untuk melaksanakan Tri Tugas Gereja, yakni Koinonia, Marturia, dan Diakonia, dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini bertujuan untuk membangun jemaat, khususnya Pria Kaum Bapa di Jemaat GMIM Tumou Tou Kendis Wilayah Tondano Satu, agar mampu melakukan transformasi yang mendorong terjadinya gerakan pelayanan yang simultan dan menyeluruh. Dengan demikian, seluruh anggota Panji Yosua dapat terus berkontribusi secara aktif dalam pelayanan Kaum Bapa, serta memberikan dampak positif dan menjadi berkat bagi jemaat maupun masyarakat. Sebagai persekutuan Kaum Bapa GMIM yang terpanggil untuk ‘Mengibarkan, Mengobarkan, dan Mengabarkan’ semangat dalam wadah Panji Yosua.</p> <p> </p>Syville PelealuVanny SuothIneke Tombeng
Copyright (c) 2025 Syville Pelealu, Vanny Suoth, Ineke Tombeng
2025-09-202025-09-20322237Kepemimpinan Menghamba Menurut Yahya Wijaya Sebagai Bentuk Peningkatan Efisiensi Pelayanan Perkunjungan Kasih Dari Pendeta
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/945
<p>Penelitian ini membahas mengenai korelasi antara kepemimpinan menghamba menurut Yahya Wijaya dengan konteks kepemimpinan di GMIM yang secara spesifik mengenai pelayanan perkunjungan kasih. Kehadiran gereja inilah yang diupayakan jemaat-jemaat dengan melaksanakan program pelayanan perkunjungan kasih Pendeta. Program pelayanan perkunjungan kasih Pendeta ini merupakan salah satu upaya gereja untuk mengjangkau dan menyentuh lebih dalam kehidupan jemaat dan berusaha memberi jawaban atas setiap persoalan-persoalan yang dihadapi jemaat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan melakukan analisis hasil penelitian. Sebagai hasil penelitian ditemukan bahwa program pelayanan perkunjungan kasih Pendeta ternyata dapat memberi dampak yang baik bagi sebagian besar anggota jemaat yang diperhadapkan dengan pergumulan-pergumulan.</p>Frinestia SepangDenny Tarumingi Hellen Masambe
Copyright (c) 2025 Frinestia Sepang, Denny Tarumingi , Hellen Masambe
2025-09-202025-09-20323847Spiritualitas Keugaharian Menurut Joas Adiprasetya Sebagai Strategi Dalam Membentuk Karakter Generasi Z Di Era Digital
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/944
<p>Menumbuhkan Spiritualitas Keugaharian dalam kehidupan generasi Z sebagai salah satu upaya Gereja untuk menjawab tantangan dan pergumulan di zaman postmodern dengan keyakinan dan harapan bahwa Spiritualitas Keugaharian yang diajarkan serta ditunjukkan oleh Tuhan Yesus dalam hidup dan pelayananNya dapat memberikan solusi atas gaya hidup materialisme, konsumerisme dan hedonisme yang sedang mempengaruhi kehidupan dunia ini. Dari research yang lakukan menemukan fakta bahwa generasi Z belum menerapkan Spiritualitas Keugaharian karena Gereja belum mengajarkannya secara masif dan sistematis. Karena itu, Gerja sebagai institusi maupun sebagai individu perlu memperhatikan kembali usaha untuk menumbuhkan Spiritualitas Keugaharian kepada generasi Z melalui program pendidikan, pengajaran, pembinaan serta teladan hidup dalam Spiritualitas Keugaharian. Urgensi menumbuhkan Spiritualitas Keugaharian wajib diusahakan oleh gereja untuk memperlengkapi orang-orang kudus termasuk didalamnya generasi Z agar mereka dapat melanjutkan tugas dan panggilan Gereja bersekutu, bersaksi dan melayani, menjadi terang dan garam di tengah dunia ini. Soli Deo Gloria</p>Eunike GoniHelen G. MasambeI Ketut Suwetja
Copyright (c) 2025 Eunike Goni, Helen G. Masambe, I Ketut Suwetja
2025-09-202025-09-20324865Antara Iman dan Tradisi: Akulturasi Antara Kekristenan dan Kepercayaan Batu Bertumbuh di Desa Watutumou
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/940
<p>Penelitian ini menyoroti interaksi antara Kekristenan dan animisme di Desa Watutumou, Minahasa Utara, dengan fokus pada fenomena batu bertumbuh (<em>watu tumou</em>). Masalah utama adalah bagaimana Kekristenan merespons kepercayaan animistik ini dan dampaknya pada praktik keagamaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus untuk memahami dinamika sosial dan spiritual yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kekristenan berusaha menerapkan akulturasi ajaran Kristen dengan tradisi animistik, menggeser makna <em>watu tumou</em> dari objek pemujaan menjadi simbol kekuatan Tuhan dalam ciptaan-Nya. Studi ini menawarkan wawasan teologis dan antropologis mengenai akulturasi agama, khususnya bagaimana ajaran Kristen dapat beradaptasi dengan kepercayaan lokal. Penelitian ini berkontribusi pada kajian teologi kontekstual dan membuka peluang eksplorasi lebih lanjut mengenai interaksi agama besar dengan tradisi animistik di Indonesia.</p>Kristo MewengkangTria Milka Alow
Copyright (c) 2025 Kristo Mewengkang, Tria Milka Alow
2025-09-202025-09-20326683Pemaknaan Pelayan Khusus Terhadap Persembahan Menurut Perspektif Yohanes Calvin
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/931
<p><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">Penelitian ini membahas mengenai teologi presentasi dalam pemikiran Yohanes Calvin dan mengeksplorasi pembelajaran dengan praktik serta pemahaman presentasi di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan wawancara untuk mengeksplorasi tiga fokus utama Bagi Calvin, persembahan bukan upaya manusia untuk memperoleh keselamatan, melainkan respons murni atas anugerah Allah yang diterima melalui iman kepada Kristus </span></span><em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">(sola gratia, sola fide)</span></span></em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> . Esensinya terletak pada persembahan diri yang total (Roma 12:1-2), di mana seluruh aspek kehidupan termasuk waktu, talenta, dan harta benda dipersembahkan sebagai “korban yang hidup” demi kemuliaan Allah </span></span><em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">(soli Deo gloria)</span></span></em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> . Calvin juga menekankan peran orang percaya sebagai pengelola </span></span><em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;">(steward)</span></span></em><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"><span dir="auto" style="vertical-align: inherit;"> yang bertanggung jawab atas berkat ilahi.</span></span></p>Gloria Paradise TandajuDenny A. TarumingiLinda P. Ratag
Copyright (c) 2025 Gloria Paradise Tandaju, Denny A. Tarumingi, Linda P. Ratag
2025-09-202025-09-203284107Menilik Pembentukan Moralitas Anak Melalui Relasi Staf Mentor Dan Anak Di Pusat Pengembangan Anak (PPA) Yayasan Compassion Menurut Konsep Trinitas
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/946
<p><em>This article analyzes the relevance of the concept of the Trinity relationship according to John Zizioulas in the formation of children's morality through the relationship between mentor staff and children. Zizioulas describes the Trinity as a fellowship that forms personal existence in mutual love that gives and receives. In this context, the relationship between mentor staff and children can be understood as a form of relationship that builds children's morality through love, openness, and freedom in fellowship. Zizioulas Trinity theory emphasizes the importance of authentic existence that can only be realized in a loving relationship, so that an intense and loving relationship between staff and children can shape the child's moral character. Through this analysis, it was found that a trinitarian relational approach can be a strong foundation in forming a child's personality that is integrity.</em></p>MAGDALENA LALAMENTIKNontje Mery. Timbuleng Hein Arina
Copyright (c) 2025 MAGDALENA LALAMENTIK, Nontje Mery. Timbuleng , Hein Arina
2025-09-202025-09-2032108116Sitou Timou Tumou Tou Sebagai Bentuk Pendampingan Pastoral Yang Relevan Bagi Pemuda Kristen
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/948
<p>This paper explores the philosophy of Sitou Timou Tumou Tou, a piece of local wisdom from the Minahasa culture meaning “humans live to humanize others,” as a theological and practical foundation for pastoral care for Christian youth. In the midst of globalization, technological advancement, and social pressures, many young people face alienation and a loss of meaning in life. The Church has a responsibility to support them, with this philosophy emphasizing relationships, empathy, empowerment, and love. Biblical teachings, particularly in Leviticus 19:9-18 and Matthew 22:34-40, highlight the importance of loving others. Using a contextual theological approach and qualitative-descriptive methods, this paper shows how the values of Sitou Timou Tumou Tou can bridge theology with the daily lives of young people, enriching pastoral care while deeply rooting itself in the culture and social realities they face.<br><br>Keywords: Pastoral accompaniment, Christian youth, Contextual theology.</p>Ivana angie UmbokauPatricia Linda RatagFerry Lumintang
Copyright (c) 2025 Ivana angie Umbokau, Patricia Linda Ratag, Ferry Lumintang
2025-09-202025-09-2032117131Rekonstruksi Paradigma Politik Di Kalangan Pemuda Gereja Dalam Bingkai Etika
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/929
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara etis-teologis praktik politik yang terjadi di kalangan pemuda dalam Jemaat GMIM Tasik Wangurer Wilayah Bitung 8, khususnya dalam konteks pemilihan umum. Fenomena politik yang telah menjadi kebiasaan bahkan dianggap tradisi dalam masyarakat, turut memengaruhi perilaku pemilih muda. Banyak pemuda cenderung memilih calon pemimpin berdasarkan imbalan materi, bukan karena integritas atau visi misi calon tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa praktik politik telah merusak nilai-nilai demokrasi dan etika Kristen dalam kehidupan berjemaat, menyebabkan konflik internal, serta melemahkan kesadaran moral pemuda. Dari perspektif etika teologis, tindakan ini bertentangan dengan nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab moral sebagai warga Kerajaan Allah dan negara.</p> <p><strong><em> </em></strong></p>Clive KottaNontje TimbulengMieke N. Sendow
Copyright (c) 2025 Clive Kotta, Nontje Timbuleng, Mieke N. Sendow
2025-09-202025-09-2032132144Teologi Digital Sebagai Tanggapan Terhadap Dinamika Keterlibatan Pemuda Pada Gereja Masa Kini
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/928
<p>Penelitian ini mengkaji keterlibatan pemuda dalam merespons perkembangan gereja masa kini serta dampak etis yang ditimbulkannya terhadap nilai-nilai kekristenan. Sebagai tubuh Kristus, gereja diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam aspek teknologi dan ilmu pengetahuan, agar tetap efektif dalam menyampaikan pesan iman Kristen. Dalam konteks ini, pemuda memiliki posisi penting sebagai generasi penerus yang dapat mendorong perubahan melalui kreativitas dan pembaruan dalam pelayanan.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan wawancara untuk mengeksplorasi tiga fokus utama: faktor-faktor pendorong keterlibatan pemuda, kebebasan berekspresi dalam ranah ibadah, serta strategi pelayanan yang relevan. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan pemuda dipengaruhi oleh pemahaman akan tanggung jawab sebagai pewaris gereja, kemampuan dalam mengadopsi teknologi, dan dorongan untuk berkarya lewat musik, media digital, serta bentuk ibadah yang inovatif. Meski demikian, keterlibatan aktif pemuda turut memunculkan tantangan etis berkaitan dengan kebebasan berekspresi dalam ibadah.</p>Theresa SondakhIneke TombengHenny W. B. Sumakul
Copyright (c) 2025 Theresa Sondakh, Ineke Tombeng, Henny W. B. Sumakul
2025-09-202025-09-2032145155Markus 4:1-20 Sebagai Suatu Strategi Dalam Upaya Gereja Untuk Membentuk Pendidikan
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/927
<p>Perumpamaan tentang Penabur menggambarkan berbagai respon manusia terhadap pengajaran atau Firman Tuhan. Yesus menceritakan bahwa benih, yang melambangkan Firman, jatuh di tempat-tempat berbeda: pinggir jalan, tanah berbatu, semak duri, dan tanah subur. Perbedaan kondisi tanah ini memengaruhi pertumbuhan dan hasil benih, yang secara teologis menggambarkan kondisi hati manusia saat menerima Firman. Perumpamaan ini menekankan pentingnya hati yang siap dan terbuka agar iman dapat bertumbuh dengan baik, serta mempertimbangkan pengaruh sosial dan pemahaman teologis seseorang. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi makna perumpamaan dalam Markus 4:1–20 dan memahami respon manusia terhadap Firman dalam kaitannya dengan peran gereja dalam pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kritik historis terhadap perumpamaan dan mengaitkannya dengan strategi gereja dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan iman, persekutuan, kesaksian, dan pelayanan.</p> <p> </p>Magda Meilinda NatarangPeggy TewuMieke Sendow
Copyright (c) 2025 Magda Meilinda Natarang, Peggy Tewu, Mieke Sendow
2025-09-202025-09-2032156167Teologi Keugaharian Sebagai Landasan Dalam Memberi Persembahan Menurut Setyo Wibowo
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/949
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Persembahan persepuluhan merupakan salah satu dari cara manusia mewujudkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Tuhan, sesuai dengan pengajaran dari firman Tuhan maka pemberian persembahan persepuluhan dikenal sebagai sebuah kewajiban melalui praktik mempersembahkan sepuluh persen hasil pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai bukti kesetiaan dan ketaatan manusia kepada Tuhan, dan juga dalam perspektif iman Kristen kita diajar untuk menerapkan teologi keugaharian. Bagi warga Gereja Masehi Injili Di Minahasa (GMIM) pemberian persembahan persepuluhan merupakan salah satu bentuk persembahan yang umum dikenal. Melalui penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengkaji bagaimana penerapan pemberian persembahan persepuluhan di jemaat GMIM Eklesia Makawidey wilayah bitung 2 serta meneliti apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terhambatnya praktik pemberian persembahan persepuluhan sehingga penerapannya masih kurang dilaksanakan.</p> <p><strong>Kata kunci : <em>Persembahan, Persepuluhan, Teologi keugaharian</em></strong></p> <p> </p>Diki Arlando SengsorVanny Suoth Frangky Tulungen
Copyright (c) 2025 Diki Arlando Sengsor, Vanny Suoth , Frangky Tulungen
2025-09-202025-09-2032168184Strategi Misiologis Peningkatan Partisipasi Kehadiran Dalam Persekutuan Ibadah Anggota Jemaat Maranatha Paslaten yang Bekerja Sebagai Pedagang di Pasar Wilken
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/955
<p>This study aims to identify effective missiological strategies in increasing the participation of the GMIM Maranatha Paslaten congregation, especially those who work as traders at the Wilken Market in Tomohon. Using a qualitative approach through in-depth interviews and participant observation, this study found that the main factors influencing absenteeism were busy working hours and the lack of a contextual approach from the church. The proposed missiological strategies include a contextual service approach, flexibility of worship times, and empowerment of small groups based on market communities. These findings indicate the importance of the church adopting a missiological approach that is responsive to the socio-economic dynamics of the congregation.</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p>Noviany TatojaLinda Ratag Evi Tumiwa
Copyright (c) 2025 Noviany Tatoja, Linda Ratag , Evi Tumiwa
2025-09-202025-09-2032185196Pendampingan Pastoral Kepada Lansia Yang Kesepian Tinjauan Psikososial Menurut Erik Erikson
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/954
<p> Loneliness is one of the psychosocial problems often experienced by the elderly, especially those living in nursing homes. Feelings of isolation, loss of meaning in life, and limited social relationships can have a negative impact on the emotional well-being of the elderly. The elderly living in nursing homes are vulnerable to loneliness due to limited social interaction, loss of loved ones, and alienation from the family environment. This condition not only affects mental health, but also the spiritual dimension of the elderly, in conditions like this the elderly often lose the meaning of life and feel useless. The study critically analyzes the role of pastoral care in responding to the experience of loneliness in the elderly, by referring to Erik H. Erikson's theory of psychosocial development, especially in the eighth stage: ego integrity versus despair. This study uses a qualitative approach using literature studies, observation results and interviews.</p> <p> </p>Angela TumbioLinda Ratag Arthur Rumengan
Copyright (c) 2025 Angela Tumbio, Linda Ratag , Arthur Rumengan
2025-09-202025-09-2032197205Teologi Digital Sebagai Tawaran Pendekatan Bagi Orang Tua, Dalam Membangun Karakter Generasi Alfa Di Era Digital
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/953
<p><em>This study discusses the role of parents in building children's faith at adolescence, building faith is a core part of the practice of theology with the building of faith, teenagers can get closer to God even in the challenging circumstances of the digital era which makes the congregation increasingly distance themselves in service. The purpose of this study is to reach more teenagers who distance themselves in service because they are influenced by the digital era. The method used in this study is a qualitative method, researchers conducted observations, interviews, then used sampling techniques and data analysis techniques to achieve the objectives of this study, sampling techniques and data analysis techniques to achieve the objectives of this study. </em></p> <p><em> </em></p> <p> </p>Trisetya Pricrismansi MangiriDenny Tarumingi Peggy Tewu
Copyright (c) 2025 Trisetya Pricrismansi Mangiri, Denny Tarumingi , Peggy Tewu
2025-09-202025-09-2032206217Analisis Pendampingan Pastoral Terhdadap Remaja Broken Home
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/952
<p>This thesis discusses the problems in the GMIM Syalom Karimbow, namely broken problems that cause mental injury problems. The purpose of this research is to find relevant ways of pastoral assistance to teenage victims of parental divorce. In this study, the authors used qualitative methods with data collection techniques through observation, interviews and data analysis. From the results of this study, researchers can find out how the situation of broken home adolescents due to victims of divorce and also how the role of elders and deacons in pastoring broken home adolescents. so that they can grow their faith through the role of special ministers of elders and deacons.</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p>Gita MambuVanny Suoth Olga Komaling
Copyright (c) 2025 Gita Mambu, Vanny Suoth , Olga Komaling
2025-09-202025-09-2032218230Kontekstualisasi Budaya Muntep Pengasih Di Jemaat Gmim Nazaret Matani Wilayah Tomohon Satu
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/950
<p>Muntep Pengasih is one form of local culture or tradition that has developed in the city of Tomohon, especially in the Matani Satu, Matani Dua, Matani Tiga Sub-districts which are included in the service area of the GMIM Nazareth Matani Tomohon Satu Region congregation. In other areas, this tradition is known as "kumawus", "maso itam", or "dumingguan". Muntep Pengasih is packaged in a form of worship that combines elements of local tradition with a contextual theological approach, reflecting the relationship between social, cultural, and spiritual aspects. This study aims to explore and understand the meaning of contextual theology in the implementation of Muntep Pengasih worship as part of a cultural heritage that needs to be preserved. The method used in this study is a participatory qualitative approach. Muntep Pengasih worship is a form of gratitude from families who are grieving for God's care, as well as a means of strengthening the bonds of brotherhood in giving encouragement to strengthen and comfort each other..</p> <p><em> </em></p>Hermin MottoInneke Tombeng Sandra Korua
Copyright (c) 2025 Hermin Motto, Inneke Tombeng , Sandra Korua
2025-09-202025-09-2032231239Eksistensi GMIM Dalam Meninjau Soteriologi Menurut Perspektif Johanes Calvin
https://jurnal.setitel.ac.id/index.php/setitel/article/view/951
<p>John Calvin's theology of salvation is a central pillar of the Reformation tradition, emphasizing God's sovereignty in the entire process of human salvation. Calvin viewed salvation as a gift of God alone, without any contribution from human free will. In his doctrine, salvation encompasses election (predestination), redemption by Christ, regeneration by the Holy Spirit, justification by faith, and perseverance of the believer. Calvin emphasized that God has determined from eternity who will be saved (election) and who will not (reprobation), not based on human works, but solely on His will and grace. This understanding rejects the idea of salvation based on human effort or merit, and asserts that salvation is the perfect and unfailing work of God. This study aims to systematically explain the concept of salvation in Calvin's theology and its relevance in the context of contemporary Christian faith. Using a qualitative descriptive approach, this study confirms that Calvin's theology of salvation provides a strong foundation for understanding God's absolute and unconditional grace.</p> <p> </p>Gloria SuawahPeggy Sandra Tewu Welky Karauwan
Copyright (c) 2025 Gloria Suawah, Peggy Sandra Tewu , Welky Karauwan
2025-09-202025-09-2032240252